Minggu, 10 Maret 2013

Riska Hernandi - Kimia Organik II (ESTER)


-->
KIMIA ORGANIK II
ESTER
Dalam kimia, ester adalah suatu senyawa organik yang terbentuk melalui penggantian satu (atau lebih) atom hidrogen pada gugus hidroksil dengan suatu gugus organik (biasa dilambangkan dengan R'). Asam oksigen adalah suatu asam yang molekulnya memiliki gugus -OH yang hidrogennya (H) dapat menjadi ion H+.
1.      Rumus Umum
Ester merupakan senyawa turunan asam alkanoat, dengan mengganti gugus hidroksil
(–OH) dengan gugus –OR1. Sehingga senyawa alkil alkanoat mempunyai rumus umum:R-COOR1.

2.      Tata Nama
Untuk memberi nama senyawa ester, disesuaikan dengan nama asam alkanoat
asalnya, dan kata asam diganti dengan kata dari nama gugus alkilnya.
Rumus Struktur
Nama IUPAC
CH3–COOCH3
CH3–COOCH2CH3
CH3-CH2-COO-CH2-CH3
CH3-CH2-COO-CH2CH2CH3
Metil Etanoat
Etil etanoat
Etil Propanoat
Propil Propanoat

3.      Sifat-sifat ester
1) Sifat fisis ester
a.       Ester suku rendah  merupakan zair cair yang mudah menguap dengan  bau harum dari beberapa bua-buahan dan bunga-bungaan.
b.      Ester suku tinggi berupa minyak,lemak,atau lilin.
c.       Semakin banyak jumlah atom  C semakin tinggi titik didihnya.

2) Sifat kimia alkil alkanoat
a.       Ester dapat mengalami reaksi hidrolisis.
b.      Ester dapat bereaksi dengan basa membentuk garam dan alkohol.

4.      Kegunaan Ester
1)      Senyawa ester dengan rantai pendek (yang berasal dari asam alkanoat suku rendah dengan alkanol suku rendah) banyak terdapat dalam buah-buahan yang menimbulkan aroma dari buah tersebut, sehingga disebut ester buah-buahan.
2)      Ester yang berasal dari gliserol dengan asam alkanoat suku rendah atau tinggi (minyak dan lemak),digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan sabun dan mentega.
3)      Ester dari alkanol suku tingggi dan asam alkanoat suku tinggi. Ester ini disebut lilin,yang digunakan untuk pemoles mobil dan lantai.


Tabel CONTOH AROMA SENYAWA ESTER
Rumus Struktur
Jenis Ester
Aroma
CH3COOC5H11
C4H9COOC5H11
C3H1COOC5H11
C3H7COOC4H9
C3H7COOC3H7
Amil Asetat
Amil Valerat
Amil Butirat
Butil Butirat
Propil Butirat
Buah Pisang
Buah Apel
Buah Jambu
Buah Nanas
Buah Mangga

5.      Pembuatan ester
1)      Asam etanoat (asam asetat) dengan etanol membentuk etil etanoat
2)      Etanol krlorida dengan etanol  membentuk banyak hidrogen klorida bersama dengan ester cair etil etanoat

PERMASALAHAN

  1. Dalam pembuatan ester terdapat salah satu metode yg mana digunakan NaOH yang direfluks bersama asam karboksilat untuk menghasilkan ester. Dan metode ini hanya baik jika adanya alkil halida primer. Mengapa demikian? Bagaimana sebenarnya pengaruh alkil halida tersebut?
  2.  Beberapa alkil alkanoat (ester) alami terdapat pada bahan makanan ( buah-buahan) dan sekarang sudah banyak dibuat di industri-industri. Bagaimanakah perbedaan alkil alkanoat alami dengan buatan industri tersebut? Dan bagaimanakah pengaruh alkil alkanoat terhadap pemakaian sebagai penambah rasa?

3 komentar:

  1. Menurut saya:
    Terlepas dari alami atau tidak, Sebenarnya senyawa ester dalam penggunaan bahan makanan, menurut saya mutlak diperlukan sebagai penikmat rasa dan penggugah selera. Namun, itulah.. rata-rata zat kimia itu kebanyakan berbahaya, apalagi dalam jangka panjang. Sudah tentu berbahaya seperti isoamil asetat (rasa pisang) yang merupakan penguat rasa, didalam nya jg terkandung MSG atau vetsin yang sangat berbahaya, bahkan dalam pertumbuhan anak. Silahkan klik http://dimas-zone.blogspot.com/2011/08/bahaya-vetsinpecinmicin-monosodium.html SEMOGA membantu,,, :)

    BalasHapus
  2. baiklah saya akan mencoba menjawab pertanyaan anda yg no.2 Bagaimanakah perbedaan alkil alkanoat alami dengan buatan industri tersebut? Dan bagaimanakah pengaruh alkil alkanoat terhadap pemakaian sebagai penambah rasa?
    menurut saya untuk perbedaannya adalah dimana senyawa ester alami pd suhu tinggi dapat terurai,memiliki kalori tinggi,lebih aman dikomsumsi, sedangkan ester buatan industri justru kebalikannya.
    pada penggunaannya sebagai penambah rasa saya rasa aman- aman saja namun dengan syarat tidak melebihi kadar yang telah ditentukan dalam penggunaannya, karena ada satu contoh ester yang dapat bersifat toksik yakni amil asetat.
    trimss.. moga membantu
    commen blik yaa

    BalasHapus
  3. Assalamualaikum..
    nama: mahirullah
    nim: a1c111055
    alamat blog: www.mahirullah.wordpress.com
    tolong dicoment balik y..
    jd saya akan menjawab pertanyaan 1, menurut analisa saya..
    alkil halida primer lebih mudah mengalami pemutusan ikatan antara alkil dengan halida daripada alkil halida primer sekunder ataupun tersier..
    sehingga reaksi yang lebih sempurna hanya dapat terjadi pada alkil primer..
    sedangkan pada alkil halida yang sekunder dan tersier memilki kecenderungan untuk mengikat kuat halida sehigga reaksi pembentukan ester tidak berlangsung setimbang ..ataupun sempurna..terima kasih

    BalasHapus